Judul Buku :
Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor
Pengarang :
Darmansyah, S.T., M.Pd.
Tebal Halaman: 212 halaman (204 halaman isi + 8
halaman awal)
Penerbit :
PT. Bumi Aksara, Jakarta
Daftar Cetak : Cetakan pertama,
Oktober 2010
Cetakan
kedua, Juni 2011
Cetakan
ketiga, Juli 2012
Isi :
Buku
karangan Darmansyah, S.T., M.Pd. ini terdiri atas 6 bab yang memiliki
keterkaitan antara satu bab dengan bab yang lain.
Bab 1 berisi tentang “Pendahuluan”.
Penulis menjelaskan tentang keefektifan belajar yang erat kaitannya dengan tiga
jenis otak manusia, yang memproses informasi secara berbeda sesuai dengan
stimulus yang di berikan oleh lingkungan nya. Lingkungan yang menyenangkan
dapat diciptakan diciptakan melalui lingkungan yang bersih dan kondusif untuk
belajar, belajar sambil rekreasi, iringan musik dan sebagainya. Interkasi antara
guru dengan siswa juga dianggap sebagai faktor utama dalam menciptakan suasana
belajar menyenangkan. Interaksi dan komunikasi menyenangkan dapat dilakukan
dengan berbagai cara salah satunya adalah menyisipkan humor di dalam
pembelajaran.
Sisipan humor yang menciptakan kesenangan belajar penuh tawa akan meningkatkan keingintahuan siswa dan mendorong mereka lebih kreatif. Namun, guru sering mengalami kesulitan dalam menerapkan strategi pembelajaran menyenangkan melalui penggunaan sisipan humor.
Sisipan humor yang menciptakan kesenangan belajar penuh tawa akan meningkatkan keingintahuan siswa dan mendorong mereka lebih kreatif. Namun, guru sering mengalami kesulitan dalam menerapkan strategi pembelajaran menyenangkan melalui penggunaan sisipan humor.
Bab 2 berisi tentang
“Strategi Pembelajaran Menyenangkan”. Penulis berbagi tips cara pengorganisasian
isi pembelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaa kegiatan belajar dengan
menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung
terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Pengorganisasian,
penyampaian dan pengelolaan pembelajaran diarahkan pada berbagai komponen yang
disebut sistem pembelajaran. Komponen-komponen pembelajaran tersebut menurut
AECT (1977) adalah pesan, orang, material, peralatan, teknik dan setting. Dan,
salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas interaksi
antara guru dan siswa adalah dengan menggunakna humor dalam pembelajaran. Humor
telah terbukti secara empiris melalui berbagai penelitian dapat memberikan efek
positif terhadap peningkatan kualitas interaksi antara guru dan siswa.
Bab 3 berisi tentang
“Humor dalam Pembelajaran” yang menjelaskan apa itu humor serta menjelaskan
keterkaitan humor dalam hubungan sosial. Secara tidak langsung humoris tidaknya
seseorang akan mempengaruhi hubungan sosial di lingkungan.
Sedangkan, humor dalam
pembelajaran dikaitkan dengan humor di dalam kelas yang jika kita dapat
menggunakannya dengan baik maka akan memecah kebosanan siswa di dalam kelas.
Kebosanan yang melanda ruang kelas dapat mengganggu aktifitas pembelajaran,
dikarenakan pembelajaran menjadi sia-sia apabila tangan siswa tak lagi mau
diajak menulis, buku catatan akan menjadi kosong, ketika mata siswa enggan
diajak untuk tetap fokus, maka tulisan atau penjelasan guru akan kabur, pikiran
akan melayang-layang. Dan disinilah humor dapat digunakan sebagai pemecah
kebosanan.
Bab 4 berisi tentang “Teori
humor, kajian empiris, dan kecerdasan emosional”. Penulis menuliskan
didalamnya pendapat dari Kaplan dan Pascoe (1977) yang menyatakan bahwa ada
banyak teori tentang humor, tetapi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok,
yaitu:
- Kelompok teori psikologi
- Kelompok teori antropolog
- Kelompok teori kebahasaan
Dilihat dari kajian
empirisnya, humor dapat memberikan manfaat baik bagi sipelaku humor itu sendiri
maupun yang diajak bicara. Berikut lima manfaat humor:
- Humor sebagai pemikat perhatian siswa.
- Humor membantu mengurangi kebosanan dalam belajar.
- Humor membantu mencairkan ketegangan di dalam kelas.
- Humor membantu mengatasi kelelahan fisik dan mental dalam belajar
- Humor untik memudahkan komunikasi dan interaksi.
Bab 5 berisi tentang
“Jenis Humor dalam Pembelajaran”. Disini dijelaskan bahwa dalam pembelajaran
yang menyisipkan humor, perlu adanya planned humor yang didalamnya
juga terdapat beberapa bentuk humor yang mungkin dapat digunakan dalam
pembelajaran, yaitu:
- Karikatur Humor yaitu humor yang dibuat dalam bentuk gambar karikatur lucu.
- Cerita singkat/anekdot humor yaitu berupa cerita singkat atau anekdot yang mengandung humor. Kadar humornya terlihat dari ketidakmasukakalannya, keanehannya, kejutannya, kebodohannya, sifat pengecohannya
- Desain humor khusus dalam bahan ajar, berdasarkan tulisan Sheinowitz yang ada pada buku dapat dinyatakan bahwa humor dimasukkan dalam pembelajaran melalui bahan ajar berbentuk kartun, pertanyaan dengan jawaban yang mengandung humor, menulis teks pelajaran yang memiliki kadar humor, dan banyak lagi cara lain yang dapat dijadikan sebagai teknik menyisipkan humor dalam pembelajaran.
Terakhir, Bab 6 berisi
tentang “Waktu dan Teknik Menggunakan Humor”. Penulis menjelaskan bahwa perlu adanya pertemuan awal
yang mengesankan karena humor mungkin tidak dapat diterapkan dengan baik jika
tidak ada hubungan psikologis yang intens dalam berinteraksi dengan siswa.
Selain hubungan yang mengesankan, juga perlu ada jeda yang strategis yakni
istirahat sejenak dalam proses pembelajaran setelah pembelajaran berjalan
selama periode 25-30 menit. Jeda strategis ini perlu diterapkan untuk
mengembalikan konsentrasi peserta didik ketika kondisinya mulai mengalami
penurunan.
Kesimpulan dari resensi
ini adalah, jika Anda sebagai guru/pengajar tidak ingin memiliki pembelajaran
yang membosankan, buku ini bisa menjadi panduan dan motivasi untuk menjadi guru
yang menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan semangat belajar siswa. (Vivi Afri Oviani)
0 komentar:
Posting Komentar