Judul buku : Teori Komunikasi
Pengarang : Werner J. Severin / James W. Tankard, Jr.
Tebal halaman : 502 hlm
Ukuran : 19x25 cm
Penerbit : Kencana 2008
Isi :
Buku ini
adalah cetakan kelima dari buku Teori Komunikasi sebelumnya. Walau tidak
terdapat pembaharuan dan perubahan dari isi buku. Buku ini mengupas
perkembangan baru dalam teori komunikasi massa dan perubahan di bidang
komunikasi. Selain itu juga mengupas tuntas seluk beluk komunikasi mulai dari
awal perkembangan sampai era cyber communication.
Buku ini
terdiri dari enam bagian dengan keseluruhan bab adalah 17 Bab. Perinciannya
adalah sebagai berikut :
BAGIAN
I LANSKAP MEDIA YANG TENGAH BERUBAH
BAB
1 Pengantar Teori Komunikasi
BAGIAN
2 METODE ILMIAH DAN MODEL KOMUNIKASI MASSA
BAB
2 Metode Ilmiah
BAB
3 Model dalam Riset Komunikasi Massa
BAGIAN
3 PERSEPSI DAN ISU BAHASA DALAM MEDIA MASSA
BAB
4 Peranan Persepsi dalam Komunikasi
BAB
5 Permasalahan dalam Penyandian
BAB
6 Analisis Propaganda : Teori Pertama Penyandian dan Dampaknya
BAGIAN
4 PENDEKATAN SOSIAL PSIKOLOGIS
BAB
7 konsistensi Kognitif dan Komunikasi Massa
BAB
8 Teori-teori Persuasi
BAB
9 Kelompokn dan Komunikasi
BAB
10 komunikasi Media Massa dan Antarpribadi
BAGIAN
5 DAMPAK DAN MANFAAT MEDIA MASSA
BAB
11 Penentuan Agenda
BAB
12 Hipotesis Kesenjangan Pengetahuan
BAB
13 Dampak Komunikasi Massa
BAB
14 Manfaat Media Massa
BAGIAN
6 SALURAN MEDIA
BAB
15 Media Komunikasi di Masyarakat Modern
BAB
16 Rantai dan Konglomerasi Media
BAB
17 Teori Komunikasi Dunia Maya
Berikut
adalah ringkasan singkat mengenai keseluruhan isi buku :
PERANAN TEORI
Teori
merupakan pernyataan umum yang merangkum pemahaman kita tentang cara dunia
bekerja. Teori komunikasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang
proses komunikasi massa.
TUJUAN TEORI KOMUNIKASI MASSA
1. Untuk
menjelaskan pengaruh-pengaruh komunikasi massa.
2. Untuk
menjelaskan manfaat komunikasi massa yang digunakan oleh masyarakat.
3. Untuk
menjelaskan pembelajaran dari media massa.
4. Untuk
menjelaskan peran media massa dalam pembentukan pandangan-pandangan dan
nilai-nilai masyarakat.
PENGARUH ATAU DAMPAK KOMUNIKASI
MASSA
Kita
dapat memperoleh manfaat dengan menyusun jenis-jenis pengaruh dalam sejenis
kerangka kerja atau skema. Sebuah bingkai kerja tersebut, yang dikembangkan
oleh Lavidge dan Steiner (1961), seperti berikut :
Dimensi-dimensi
yang berhubungan pergerakan
menuju tindakan
KONATIF
Pembelian
Bidang motivasi.
Pesan-pesan
yang merangsang
Atau
mengarahkan keinginan. Pernyataan
AFEKTIF Pilihan
Bidang
emosi.
Pesan-pesan
mengubah tingkah
Laku
dan perasaan. Kesukaan
KOGNITIF
Bidang pemikiran/gagasan. Pengetahuan
Pesan-pesan
menyediakan informasi
Dan
kenyataan-kenyataan. Kesadaran
PERUBAHAN TEORI KOMUNIKASI MASSA
1. Adanya
perhatian lebih besar terhadap penggunaan komunikasi massa daripada sebelumnya.
2. Ada
pergeseran menuju ilmu kognitif atau pendekatan pada proses informasi ( Beniger
dan Gusek, 1995 ).
TEORI KRITIS DAN KAJIAN BUDAYA
Dalam
beberapa tahun terakhir, kajian tentang komunikasi massa ditandai dengan dua
pendekatan yang bertentangan, yaitu kelompok empiris dan kelompok kritis (
Rogers, 1982 ). Kelompok empiris
ditandai dengan penelitian kualitatif dan empirisme ( mendasarkan pengetahuan
pada observasi dan percobaan ). Kelompok
kritis menggunakan pendekatan yang lebih filosofis, menekankan pada
struktur sosial yang lebih luas di mana komunikasi massa itu terjadi, dan fokus
pada siapa mengontrol suatu sistem komunikasi.
PERMASALAHAN TEORITIS YANG MUNCUL
KARENA PERUBAHAN DI LINGKUNGAN MEDIA
Tiga
pendekatan yang berguna untuk mengembangkan teori untuk menggapai komunikasi cyberspace :
1. Pusatkan
perhatian pada konsep teoritis utama yang berkaitan dengan media baru.
2. Pelajari
bagaimana teori yang ada bisa diterapkan pada lingkungan komunikasi baru.
3. Kembangkan
teori-teori baru dan pendekatan riset baru untuk menanggapi media baru.
Deutsch
(1952, hlm. 360-361) telah membahas penggunaan model komunikasi dalam ilmu
sosial. Dia menyebutkan empat fungsi model : mengorganisasikan, heuristik,
prediktif, dan mengukur.
BEBERAPA MODEL KOMUNIKASI AWAL
Model
Lasswell
Sebuah
model verbal awal dalam komunikasi adalah model yang diusulkan oleh Laswell
(1948):
·
Unsur sumber ( who, siapa)
·
Unsur pesan ( says what, mengatakan apa )
·
Saluran komunikasi ( in which channel, pada saluran yang mana
)
·
Unsur penerima ( to whom, kepada siapa )
·
Unsur pengaruh ( with what effect, dengan pengaruh/dampak apa )
Model
Lasswell ini digunakan dalam banyak aplikasi dalam komunikasi massa. Ia
mengindikasikan bahwa lebih dari satu saluran bisa membawa sebuah pesan.
Teori
Matematis dalam Komunikasi
The Mathematical Theory
of Communication-nya Shannon dan Weaver (1949)
didasarkan pada konsep statistik transimisi sinyal, yang pertama kali diajukan
oleh Weaver.
PENGARUH PADA PERSEPSI
Asumsi
dan Persepsi
Para
pemikir transaksional telah mengembangkan sejumlah bukti yang meyakinkan bahwa
persepsi didasarkan pada asumsi. Salah satu yang paling menonjol, yang
ditemukan oleh Adelbert Amer, Jr., disebut monocular
distorted room. Ruangan ini dibangun sedemikian rupa sehingga dinding
belakang berbentuk trapesium, dimana jarak vertikal ke atas dan ke bawah pada
sisi kiri dinding lebih panjang daripada jarak vertikal ke atas dan ke bawah
pada sisi kanan dinding. Dinding belakang terletak pada suatu sudut, sehingga
sisi kiri terlihat lebih jauh ke belakang dari pada sisi kanan. Sudut ini
dipilih dengan teliti.
Harapan-harapan
Budaya dan Persepsi
Beberapa bukti yang paling menonjol
mengenai pengaruh harapan budaya dalam persepsi berasal dari penelitian pada
persaingan binokular ( Bagby, 1957 ). Bagby menggunakan alat yang dibuatnya
untuk menginvestigasi pengaruh latar belakang budaya dalam persepsi.
Motivasi
dan Persepsi
Salah
satu percobaan yang menunjukkan pengaruh motivasi dalam persepsi telah
dilakukan oleh McCelland dan Atkinson (1948). Jenis motivasi yang diteliti
adalah rasa lapar. Subjek penelitian adalah anggota angkatan laut yang sedang
menunggu untuk diizinkan masuk sekolah latihan kapal selam.
Hasil
percobaannya menunjukkan bahwa frekuensi respons yang berhubungan dengan
makanan meningkat sebanding dengan meningkatnya jam-jam tanpa makanan.
Suasana
Hati dan Persepsi
Sebuah
percobaan yang menggunakan hipnotis menunjukkan bahwa suasana hati (mood) memiliki pengaruh dalam persepsi.
Leuba dan Lucas (1945) menghipnotis subjek penelitian dan meminta kepada mereka
supaya mengalami suasana hati (mood) tertentu serta meyuruh mereka untuk
menceritakan apa yang mereka lihat dalam sebuah gambar.
Sikap
dan Persepsi
Pengaruh
perilaku dalam persepsi telah didokumentasikan dalam sebuah studi tentang
persepsi permainan sepak bola Amerika oleh Hastorf dan Cautril (1954).
Jadi,
media sangat erat hubungan nya dengan komunikasi. Begitupun dengan komunikasi,
sangat dibutuhkan, khususnya melalui media. Lengkapnya ada di buku karangan Werner J.
Severin / James W. Tankard, Jr ini. (Vivi Afri Oviani)
0 komentar:
Posting Komentar