Hari Jantung Sedunia diperingati pada 29 September (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A |
"Individu yang level optimisme tertinggi, dua kali lebih sehat jantungnya, dibandingkan mereka yang pesimistis. Hubungan ini signifikan pada karakteristik sosio-demografi dan kesehatan mental yang buruk," kata profesor kerja sosial dari Universitas Illinois, Rosalba Hernandez.
Untuk sampai pada kesimpulan ini, Hernandez dan tim meneliti sekitar 5.100 orang dewasa yang berada pada rentang usia 45--84 tahun. Para partisipan terdiri atas 38 persen orang kulit putih, 28 persen ras Afrika-Amerika, 22 persen orang Latin, dan 12 persen China.
Mereka ini menjalani tujuh pemeriksaan kesehatan, yakni tekanan darah, indeks massa tubuh, kadar glukosa, kolesterol, asupan diet, aktivitas fisik, dan konsumsi rokok.
0 komentar:
Posting Komentar