Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog PLTP ANTARA

29 Jan 2015

Resensi Buku Strategi Pembelajaran


Judul Buku      : Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor
Pengarang       : Darmansyah, S.T., M.Pd.
Tebal Halaman: 212 halaman (204 halaman isi + 8 halaman awal)
Penerbit           : PT. Bumi Aksara, Jakarta
Daftar Cetak   : Cetakan pertama, Oktober 2010
                          Cetakan kedua, Juni 2011
                          Cetakan ketiga, Juli 2012
Isi                    :
          Buku karangan Darmansyah, S.T., M.Pd. ini terdiri atas 6 bab yang memiliki keterkaitan antara satu bab dengan bab yang lain.
        Bab 1 berisi tentang “Pendahuluan”. Penulis menjelaskan tentang keefektifan belajar yang erat kaitannya dengan tiga jenis otak manusia, yang memproses informasi secara berbeda sesuai dengan stimulus yang di berikan oleh lingkungan nya. Lingkungan yang menyenangkan dapat diciptakan diciptakan melalui lingkungan yang bersih dan kondusif untuk belajar, belajar sambil rekreasi, iringan musik dan sebagainya. Interkasi antara guru dengan siswa juga dianggap sebagai faktor utama dalam menciptakan suasana belajar menyenangkan. Interaksi dan komunikasi menyenangkan dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah menyisipkan humor di dalam pembelajaran.
Sisipan humor yang menciptakan kesenangan belajar penuh tawa akan meningkatkan keingintahuan siswa dan mendorong mereka lebih kreatif. Namun, guru sering mengalami kesulitan dalam menerapkan strategi pembelajaran menyenangkan melalui penggunaan sisipan humor.
    Bab 2 berisi tentang “Strategi Pembelajaran Menyenangkan”. Penulis berbagi tips cara pengorganisasian isi pembelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaa kegiatan belajar dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran. Pengorganisasian, penyampaian dan pengelolaan pembelajaran diarahkan pada berbagai komponen yang disebut sistem pembelajaran. Komponen-komponen pembelajaran tersebut menurut AECT (1977) adalah pesan, orang, material, peralatan, teknik dan setting. Dan, salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas interaksi antara guru dan siswa adalah dengan menggunakna humor dalam pembelajaran. Humor telah terbukti secara empiris melalui berbagai penelitian dapat memberikan efek positif terhadap peningkatan kualitas interaksi antara guru dan siswa.
      Bab 3 berisi tentang “Humor dalam Pembelajaran” yang menjelaskan apa itu humor serta menjelaskan keterkaitan humor dalam hubungan sosial. Secara tidak langsung humoris tidaknya seseorang akan mempengaruhi hubungan sosial di lingkungan.
Sedangkan, humor dalam pembelajaran dikaitkan dengan humor di dalam kelas yang jika kita dapat menggunakannya dengan baik maka akan memecah kebosanan siswa di dalam kelas. Kebosanan yang melanda ruang kelas dapat mengganggu aktifitas pembelajaran, dikarenakan pembelajaran menjadi sia-sia apabila tangan siswa tak lagi mau diajak menulis, buku catatan akan menjadi kosong, ketika mata siswa enggan diajak untuk tetap fokus, maka tulisan atau penjelasan guru akan kabur, pikiran akan melayang-layang. Dan disinilah humor dapat digunakan sebagai pemecah kebosanan.
     Bab 4 berisi tentang “Teori humor, kajian empiris,  dan kecerdasan emosional”. Penulis menuliskan didalamnya pendapat dari Kaplan dan Pascoe (1977) yang menyatakan bahwa ada banyak teori tentang humor, tetapi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:

  1. Kelompok teori psikologi
  2. Kelompok teori antropolog
  3. Kelompok teori kebahasaan
Dilihat dari kajian empirisnya, humor dapat memberikan manfaat baik bagi sipelaku humor itu sendiri maupun yang diajak bicara. Berikut lima manfaat humor:

  1. Humor sebagai pemikat perhatian siswa.
  2. Humor membantu mengurangi kebosanan dalam belajar.
  3. Humor membantu mencairkan ketegangan di dalam kelas.
  4. Humor membantu mengatasi kelelahan fisik dan mental dalam belajar
  5. Humor untik memudahkan komunikasi dan interaksi.
     Bab 5 berisi tentang “Jenis Humor dalam Pembelajaran”. Disini dijelaskan bahwa dalam pembelajaran yang menyisipkan humor, perlu adanya planned humor yang didalamnya juga terdapat beberapa bentuk humor yang mungkin dapat digunakan dalam pembelajaran, yaitu:

  1. Karikatur Humor yaitu humor yang dibuat dalam bentuk gambar karikatur lucu.
  2. Cerita singkat/anekdot humor yaitu berupa cerita singkat atau anekdot yang mengandung humor. Kadar humornya terlihat dari ketidakmasukakalannya, keanehannya, kejutannya, kebodohannya, sifat pengecohannya
  3. Desain humor khusus dalam bahan ajar, berdasarkan tulisan Sheinowitz yang ada pada buku dapat dinyatakan bahwa humor dimasukkan dalam pembelajaran melalui bahan ajar berbentuk kartun, pertanyaan dengan jawaban yang mengandung humor, menulis teks pelajaran yang memiliki kadar humor, dan banyak lagi cara lain yang dapat dijadikan sebagai teknik menyisipkan humor dalam pembelajaran. 
        Terakhir, Bab 6 berisi tentang “Waktu dan Teknik Menggunakan Humor”. Penulis  menjelaskan bahwa perlu adanya pertemuan awal yang mengesankan karena humor mungkin tidak dapat diterapkan dengan baik jika tidak ada hubungan psikologis yang intens dalam berinteraksi dengan siswa. Selain hubungan yang mengesankan, juga perlu ada jeda yang strategis yakni istirahat sejenak dalam proses pembelajaran setelah pembelajaran berjalan selama periode 25-30 menit. Jeda strategis ini perlu diterapkan untuk mengembalikan konsentrasi peserta didik ketika kondisinya mulai mengalami penurunan.
     Kesimpulan dari resensi ini adalah, jika Anda sebagai guru/pengajar tidak ingin memiliki pembelajaran yang membosankan, buku ini bisa menjadi panduan dan motivasi untuk menjadi guru yang menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan semangat belajar siswa. (Vivi Afri Oviani)


0 komentar:

Posting Komentar