Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog PLTP ANTARA

11 Feb 2015

Ponsel bagi Kehidupan dan Kesehatan

“2015, Pengguna "Mobile" Lampaui Jumlah Penduduk Dunia”. Sebuah artikel yang di tulis pada tahun 2014 lalu, di sebuah media massa online, Kompas.com. Hasil riset yang di lakukan oleh Ericson pada saat itu adalah  65 persen dari semua perangkat mobile yang terjual di kuartal pertama 2014 merupakan perangkat ponsel pintar. Kemudian di perkirakan jumlah smartphone di dunia akan melampaui feature phone (ponsel dengan kemampuan dasar menelepon dan SMS saja) pada tahun 2016 nanti. Hingga tahun 2019, jumlah pengguna smartphone akan mencapai 5,6 miliar di sleuruh dunia. Sementara itu, jumlah pelanggan mobile broadband sendiri juga akan mencapai angka 7,6 miliar pada tahun 2019 nanti. Angka tersebut mewakili 80 persen dari total pelanggan mobile. (sumber:cellularnews)
Semakin lama penggunaan ponsel semakin meningkat. Dan hal itu sudah bisa kita lihat sendiri pada dewasa ini. Perkembangan yang di picu oleh lahirnya smartphone-smartphone yang semakin di butuhkan oleh banyak orang saat ini membuat penggunaan ponsel  meningkat dengan laju yang sangat cepat. Hal tersebut tentu saja tidak serta merta memberikan efek yang baik bagi produsen maupun konsumen. Rata-rata yang mendapatkan dampak buruk dari perkembangan ini adalah konsumen. Karena bagi produsen, semakin besar penjualan ponsel, tentu akan semakin menambah kuota penghasilannya.

Bagaimana dengan konsumen? Apalagi jika kita kembali melihat rujukan dari penjelasan di atas, bahwa pengguna mobile lampaui jumlah penduduk dunia. Perbandingan pengguna ponsel dengan ponsel itu sendiri rata-rata adalah satu banding tiga.
Mengingat begitu banyaknya penggunaan ponsel atau mobile yang melampaui jumlah penduduk dunia ini, tentu kita juga harus bisa memilah-milah antara keuntungan dan kerugian yang akan di timbulkan dari penggunaan ponsel tersebut. Ya, kita tidak akan membahas mengenai keuntungan dari ponsel saat ini, tapi kerugian yang di sebabkan oleh perkembangan dari ponsel itu sendiri. Selain secara materi, kita sebagai konsumen tidak boleh terlalu konsumtif dalam menggunakan hasil teknologi, semacam ponsel atau mobile. Biasakan untuk menggunakan ponsel atau mobile yang benar-benar yang sesuai  dengan kebutuhan.
Kemudian, penting juga kita ketahui bahwa radiasi yang dihasilkan dari ponsel atau mobile sangat beresiko bagi kesehatan kita. Radiasi gelombang elektromagnetik yang memancar dari ponsel menurut riset di berbagai negara telah menyebabkan dampak yang serius terhadap kesehatan, lebih-lebih terhadap anak-anak yang tulang tengkoraknya masih tipis.
Radiasi Gelombang Elektromagnetik adalah suatu bentuk energi dengan frekwensi tertentu yang dimanfaatkan untuk alat-alat antara lain:
·         Gelombang radio
·         Gelombang TV
·         Gelombang telepon selular
·         Gelobang radar
·         Sinar ultraviolet
·         Sinar X (rontgen)
·         Dll
Pada beberapa penelitian terbukti bahwa Radiasi Gelombang Elektromagnetik ternyata berpengaruh pada kesehatan manusia yang bisa mengakibatkan gangguan antara lain: kangker otak, leukemia, cacat lahir, kemandulan, kelelahan kronis, sakit kepala, gangguan pengelihatan, gangguan jantung, gangguan pencernaan, stress, pelupa, dan gangguan kesehatan lainnya.
Berikut ini, ada dua efek yang disebabkan oleh radiasi handphone
1.      Thermal Effect
Adalah efek yang paling sering dan umum disebabkan oleh piranti yang mengandung gelombang elektromagnetik. Biasanya timbul panas karena suhu meningkat. Secara umum, otak atau sirkulasi darah bisa mengatasi pengaruh dari thermal effect ini, namun kornea mata umumnya tidak tahan akan panas.
2.      Non Thermal Effect
Efek lain disebut sebagai non thermal effect, efek yang tidak disebabkan oleh panas, dan biasanya justru mempengaruhi otak atau bagian tubuh yang terdekat dengan antena. Hasilnya, ia akan meningkatkan metabolisme glukosa di dalam darah. Menurut American Medical Association, seperti dikutip dari Indiatimes, efek non thermal ini punya efek jangka panjang, seperti:
·         Pendarahan otak
·         Kanker
·         Sakit kepala
·         Pusing
·         Gangguan tidur
·         Gangguan kepribadian
Selain itu bagi wanita juga lebih beresiko tinggi, yaitu :
1.  Mengganggu Kehamilan dan melahirkan anak yang hiperaktif
Dalam studi yang di kutip dari dailymail.co.uk paparan radiasi selama kehamilan akan mempengaruhi perkembangan otak janin sehingga menyebabkan hiperaktif. Penelitian ini dilakukan oleh Yale School of Medicine. Radiasi yang dihasilkan dari ponsel pada waktu yang lama akan memberikan efek buruk apalagi jika anda terbiasa meletakan ponsel di dekat rahim anda. Studi yang dilakukan wanita yang meletakan ponsel di area tubuh fatal, termasuk rahim sebagai alat reproduksi wanita sehingga akan mengganggu kerusakan sel sehingga menyebabkan keguguran pada usia janin 2 atau 3 bulan.
Apabila bayi anda sudah mengalami hiperaktif maka dikhawatirkan akan mengganggu proses pemahaman dan emosi di sekolahnya. Penelitian lain menunjukan adanya kemungkinan memicu kanker akubat terstimulasi dengan penggunaan ponsel pada anak-anak, terlebih jika anak anda sudah mulai memainkan ponsel dan menerima pengaruh buruk dari radiasinya. Sebaiknya untuk anda membatasi penggunaan ponsel bagi anak-anak sehingga tidak menggangu jaringan otak yang masih rentan dalam masa perkembangan. Meskipun sampai saat ini masih dilakukan penelitian yang lebih lanjut terhadap pengaruh radiasi (ponsel) terhadap kesehatan. Tidak ada salahnya anda bijaksana dalam menggunakan ponsel, jauhkan ponsel anda di bagian tubuh yang fatal ,jantung, alat reproduksi, payudara, ginjal dll. Hingga mampu meminalisir kemungkikan terburuk dari ponsel.
2.  Memicu Kanker Payudara
Kebiasaan untuk meletakan ponsel di dalam saku baju ternyata memicu adanya paparan radiasi sehingga mengembangkan sel sel kanker, termasuk sel kanker payudara. Hal ini dipicu karena adanya radiasi microwave yang akan memasuki jaringan-jaringan lemak pada payudara anda. Sebaiknya anda meletakan ponsel di dalam tas atau dompet sehingga menjauhkan pengaruh negatif dari radiasi terhadap kesehatan payudara anda.
3.  Menjadi Sering Lupa
Penelitian menemukan adanya radiasi yang dipacarkan oleh ponsel akan mengganggu daya ingat anda. Hal ini sangat berpeluang besar ketika kita menggunakan handphone untuk menelepon dalam waktu yang berjam-jam. Ketika anda menggunakan ponsel langsung tanpa bantuan headseat maka telinga anda akan terpapar langsung dengan radiasi. Ketika anda memang diharuskan untuk menggunakan ponsel dalam waktu lama, disarankan menggunakan headseat atau loadspeaker.
4.  Memicu Kanker Otak
Anda sering menggunakan ponsel sehingga suhu dari ponsel anda berubah, itulah saat terburuk dari ponsel anda. Radiasi ponsel dikategorikan zat karsinogenik yang dapat memicu kanker otak. Penelitian menemukan adanya peningkatan glioma dan resiko terhadap kanker otak akustik neuroma bagi anda yang menggunakan menggunakan ponsel dalam waktu yang lama.
Sebelum terlambat, ada baiknya kita mulai mencegah kebiasaan buruk ini sejak dini. Menghindari efek buruk dari radiasi ponsel/mobile, disarankan agar:
·       Menjauhkan dan menyimpan handphone di tempat yang tidak bersentuhan langsung dengan tubuh
·       Tidak meletakkan ponsel/mobile di dekat kepala (disamping/dibawah bantal) pada saat tidur
·       Hindari aktivitas dengan ponsel/mobile yang sinyalnya jelek. Saat sinyal jelek, umumnya gelombang elektromagnetik yang dilepaskan justru lebih tinggi.
·       Membiasakan untuk tidak menggunakan handphone secara berlebihan, atau sampai ponsel/mobile terasa panas.
·       Pakai hands-free atau headset pada modus bicara
·       Apabila tidak ada hands-free atau headset, berbicara dengan bergantian sisi telinga
·       Jauhkan ponsel/mobile saat menunggu Panggilan, dekatkan pada telinga hanya saat ada suara jawaban.
·       Gunakan ponsel/mobile/handphone seperlunya.

Demikianlah artikel ini di buat, agar kita bisa melihat bagaimana dampak radiasi yang ditimbulkan dari perkembangan ponsel/mobile dalam kehidupan dewasa ini, serta langkah konkrit yang harus kita lakukan dalam mengatasi hal (permasalahan) tersebut. Semoga bermanfaat.(Vivi Afri Oviani)

0 komentar:

Posting Komentar