Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog PLTP ANTARA

3 Feb 2015

SEBAGIAN SOPIR ANGKOT JAKARTA SELATAN TURUNKAN TARIF

Oleh Alzikri/Erfan/Arnaz

    Jakarta, 19/1 (Antara) - Sebagian sopir angkutan kota (angkot) jurusan Blok M-Pondok Labu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berinisiatif menurunkan tarif angkutan Rp1.000/orang dari tarif sebelumnya Rp4.000, meskipun belum ada keputusan pemerintah seiring  turunnya harga BBM terhitung sejak 19 Januari.

         "Kalau ngomongin tarif angkutan, memang belum ada surat edaran resmi megenai penurunan tarif, tapi kami sudah menginformasikan kepada pengguna bahwa harga BBM sudah turun, jadi kami dari sopir angkutan berinisiatif menurunkan tarif dari Rp4.000 menjadi Rp3.000," ujar salah seorang sopir angkot nomor S01 jurusan Blok M-Pondok Labu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Anshor (23), di Jakarta, Senin.

         Namun, ia mengaku jika dibayar Rp4.000 akan diterima saja, tapi kalau penyewa meminta kembaliannya akan diberikan.

         Pemerintah menetapkan harga BBM yang sebelumnya Premium Rp7.600 /liter turun menjadi Rp6.600/liter, dan solar turun menjadi Rp6.400/liter dari harga sebelumnya Rp7.250/liter.

         Namun dalam surat edarannya, Pertamina menetapkan harga premium Rp6.700 per liternya, sehingga ada beberapa perbedaan  harga BBM di beberapa daerah.

         Meski demikian, para sopir angkot merasa sedikit lega karena harga BBM terjangkau oleh mereka.

         Salah seorang pengguna jasa angkutan umum, Jailani (31), mengaku sangat senang dengan penurunan harga BBM ini, sehingga ia berharap dengan turunnya harga BBM maka tarif angkutan umum seperti angkot juga ikut turun.

         Karena alasan itulah, sopir angkot jurusan Blok M - Pondok Labu berinisiatif untuk menurunkan harga agar penyewa tidak mengeluh atau protes, sehingga jumlah  pengguna jasa angkutan tidak berkurang.

    
        SPBU Mulai Ramai
    Penurunan harga BBM tidak hanya berdampak terhadap para sopir angkot, namun semua pengendara kendaraan bermotor juga menikmati harga BBM yang baru saja diturunkan.

         Hal itu terlihat dari suasana di beberapa SPBU di kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin pagi, sangat ramai antrean kendaraan.

         "Jelas turunnya harga BBM akan berdampak pada penjualan BBM, semenjak pagi hingga sekarang SPBU ini masih ramai antrean kendaraan," ujar pengawas SPBU di Jalan Fatmawati Raya No 16 Jakarta Selatan, Imam (25).

         Tidak hanya di satu SPBU, ada beberapa SPBU di kawasan tersebut juga mengalami hal yang sama, SPBU mulai dipenuhi antrean kendaraan pada Senin pagi.

         Sebelum penurunan harga BBM, penjualan BBM mencapai 32 kiloliter per harinya, untuk premium sendiri per harinya menghabiskan hingga 25 kiloliter dan sisanya adalah solar dan pertamax.

         Pascapenurunan harga BBM mulai Senin 19 Januari, belum diketahui angka penjualan BBM, namun hingga saat ini SPBU diramaikan oleh pembeli.

         Pengawas yang bertugas di SPBU tersebut berharap penurunan harga BBM ini dapat meringankan para supir jasa angkutan dan dapat meningkatkan jumlah pembeli sehingga akan meningkatkan penjualan BBM.

0 komentar:

Posting Komentar